Gangguan Makan Pada Anak

Gangguan makan pada anak tidak sekadar sulit makan, melainkan juga makan berlebihan dan pica (kebiasaan makan benda yang tidak bisa dimakan).

Gangguan makan yang terakhir cenderung dikategorikan sebagai masalah perilaku.


Penyebab

Ketiga gangguan makan ini disebabkan oleh faktor yang berbeda. Sulit makan disebabkan karena kecemasan; makan berlebihan disebabkan oleh self esteem yang rendah; sedangkan pica disebabkan oleh gangguan perilaku.

Sulit makan
Sulit makan cenderung dialami anak yang telah bersekolah (mulai dari usia TK). Semula Anda akan terlihat tidak berselera makan, dan lama-kelamaan akan menolak makan sama sekali. Kondisi ini akan menyebabkan anak mengalami kurang gizi. Penangan yang tepat, adalah:

Tidak memaksakan anak untuk makan sesuai waktu makan
Memperkenalkan beragam varian makanan
Memberikan suplemen makanan, dalam bentuk tablet (perlu dikonsultasikan pada ahli)
Bersabarlah, karena saat merasa lapar anak cenderung akan meminta makan.

Makan berlebihan
Makan berlebihan sesungguhnya tergolong kondisi yang lebih serius dibandingkan masalah sulit makan. Dampaknya adalah obesitas, yang berarti anak menghadapi risiko gangguan kesehatan lain. Pada awalnya masalah ini kerap diawali oleh presepsi yang keliru terhadap makanan, seperti; menerima makanan sebagai ungkapan kasih sayang. Penanganan yang tepat, adalah:

Menemukan penyebab anak makan berlebihan.
Selesaikan masalah tersebut dengan berkonsultasi pada ahli tumbuh kembang anak.
Bawa anak ke dokter spesialis untuk mengatur pola makannya.



Pica
Kebiasaan anak mengonsumsi berbagai jenis benda yang tidak lazim, dan tidak memiliki kandungan gizi, seperti; tanah, kapur, cat, kertas, dll. Hal ini terjadi karena kebiasaan anak mencoba-coba dan tidak disertai penjelasan, atau dibiarkan karena tidak diketahui oleh orang tua (orang dewasa yang mengasuh anak). Penanganan yang tepat, adalah:

Memperketat pengasawan anak
Memberi pemahaman pada anak tentang bahaya benda-benda yang dimakannya.


sumber :coneqtique

Komentar