Musim Hujan, Perhatikan Bohlam dan Sakelar Lampu Motor




Saat berkendara sepedamotor di tengah lebatnya guyuran hujan, sinar lampu, baik depan maupun belakang harus terang. Cahaya makin redup dikarenakan kabut dan cuaca mendung serta permukaan lampu ditutupi kotoran.

Lebih parah, kondisi mika lampu mulai kusam, segera ganti. "Kalau kusam bisa dicucui pakai air sabun. Tapi jangan lupa perbaiki karet pelindung sambungan mika dengan rumah reflektor agar air kotor tidak masuk," pesan Lusep Sugiharto, mekanik Kahanan Motor.




Dalam kondisi cuaca kurang baik (musim hujan), sebaiknya jangan menggunakan bohlam bening yang punya colour temperature (CT) tinggi, semacam halogen. Pasalnya, cahaya kebriuannya akan bias kena air hujan atau kabut. Jarak pandang jadi pendek.

Wira Sentosa dari SACS Speedglow di Pondok Gede, Jakarta Timur menyarankan gunakan foglamp (lampu kabut) yang pancaran sinarnya cenderung kuning.

Selain itu, perhatikan juga sakelar rem lampu belakang. meski pedal rem tidak diinjak, tapi lampu menyala terus. Sehingga membingungkan pengendara di belakang. Tak cuma itu, selain boros setrum, juga bikin panas bohlam.

Untuk mengatasinya, perlu setel ulang sakelar lampu belakang. Untuk bebek atau sport, posisi sakelar terpasang dekat push step kanan (belakang mesin).

Cara menyetelnya, hanya memposisikan mur kontra yang juga sebagai pengikat rumah sakelar. Bila tidak keras, bisa diputar dengan tangan. "Tapi sebelum setel mur kontra, ada baiknya atur jarak tekan (main) pedal atau tuas rem. Biasanya 20 atau 30 mm," jelas Maman Sugiman dari sekolah mekanik HMTC di Rawamangun, Jakarta Timur.

Kalau sudah diatur, baru setel jarak main sakelar lewat bantuan kawat penghubung besi yang menarik sakelar. "Biasanya, jarak main kawat penghubung saat menarik tombol sakelar kira-kira 1/4 jarak main tuas rem," tegas Boim, sapaan akrab Maman. (KR15)

sumber :kompas.com

Komentar