Trauma Kandung Kemih




Kandung kemih merupakan salah satu organ tubuh yang berbentuk tabung, terdiri dari lapisan otot (otot detrusor) yang bekerja membawa hasil metabolisme yang tak terpakai keluar tubuh. Fungsinya adalah sebagai penampung urin yang dapat menampung kira-kira sebanyak dua cangkir cairan. Pada saat Anda berkemih, maka urin akan turun melalui saluran yang disebut uretra dan keluar dari tubuh.


Saluran kemih (termasuk ginjal, ureter, kandung kemih dan uretra) dapat mengalami trauma akibat luka tembus (tusuk), trauma tumpul, terapi penyinaran, cedera panggul (akibat kecelakaan kendaraan bermotor dengan kecepatan tinggi atau terjatuh) serta pembedahan (terjadi secara tak sengaja yang melibatkan panggul atau perut bagian bawah seperti hysterectomy, operasi cesar, atau colectomy).


Gejala

* Terdapat darah di dalam urine
* Mengalami kesulitan dalam berkemih
* Rasa sakit di area panggul dan perut bagian bawah
* Sering buang air kecil atau sukar menahan keinginan berkemih (ini terjadi jika bagian terbawah kandung kemih mengalami cedera)

Dampak

Beberapa trauma dapat menyebabkan :

* Nyeri tumpul
* Pembengkakan
* Memar
* Jika cukup berat dapat menurunkan tekanan darah (syok).


Jika tidak segera diobati akan terjadi komplikasi seperti :

* Sering buang air kecil
* Kesulitan menahan keinginan berkemih
* Kemungkinan terjadi infeksi





Diagnosa

Untuk mendiagnosa luka kandung kemih sebaiknya melakukan cryptography yaitu suatu prosedur di mana pewarna radioaktif (senyawa kontras) yang dapat dilihat dengan X-ray, disuntikkan ke dalam kandung kemih. Prosedur selanjutnya adalah dengan melakukan CT scan atau X-ray untuk melihat kebocoran.

Sementara untuk luka kandung kemih yang terjadi selama prosedur operasi biasanya diketahui tepat pada waktunya sehingga rangkaian tes tersebut tidak perlu dilakukan.



Pengobatan


* Luka kandung kemih ringan, berupa memar atau luka goresan. Luka ini dapat diobati dengan cara memasukkan pipa ke dalam uretra selama 5 sampai 10 hari hingga kandung kemih sembuh.

* Luka kandung kemih yang lebih ekstensif atau yang menyebabkan kebocoran air seni ke dalam rongga abdominal. Untuk mengatasi luka ini sebaiknya dilakukan dengan langkah pembedahan guna mengetahui banyak sedikitnya luka. Air seni kemudian bisa lebih efektif dialirkan dari kandung kemih yang memakai dua pipa. Satu pipa akan dimasukkan lewat uretra (transurethral pipa) dan satu dimasukkan secara langsung ke dalam kandung kemih lewat kulit di balik perut bagian bawah (suprapubic pipa). Pipa ini akan dilepas sekitar 7 sampai 10 hari atau jika kondisi kandung kemih benar-benar telah sembuh.

* Luka kandung kemih yang terjadi akibat prosedur operasi dapat langsung diobati pada saat itu juga.

sumber :coneqtique

Komentar