Waspada Penyakit Tifus




Penyakit Tifus memang sudah sangat akrab ditelinga masyarakat. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella Typhosa ini memang dengan mudah masuk kedalam tubuh, apabila seseorang mengkonsumsi makanan atau minuman yang tidak higienis. Selain dari makanan dan minuman yang tercemar oleh feses yang mengandung bakteri Salmonella Typhosa, binatang lalat pun juga berpotensi membawa bakteri.




Biasanya bila kondisi tubuh seseorang sedang tidak fit, kemudian mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung bakteri Salmonella Typhosa, maka daya tahan tubuh akan semakin menurun dan menyebabkan dirinya terjangkit Tifus.
Gejala-gejala Tifus
Di minggu awal seseorang yang mengalami gejala tifus, tidak sedikit orang yang terkecoh dengan gejala penyakit tersebut, karena gejalanya mirip dengan gejala demam berdarah, dimana keluhan dan gejalanya hampir mirip yakni demam, nyeri kepala, pusing, nyeri otot, mual, muntah, anoreksia dan diare.

Dan pada minggu kedua, gejala-gejala tersebut semakin jelas terlihat, dimana si penderita masih mengalami demam yang disertai dengan pendarahan pada usus, gangguan kesadaran. Dan dapat mengimbas pada infeksi paru dan infeksi ke otak atau meningitis typhosa.
Masa inkubasi
Masa inkubasi bakteri Salmonella Typhosa berlangsung sekitar 3 hingga 14 hari semenjak bakteri tersebut masuk kedalam tubuh. Dalam masa inkubasi tersebut, orang yang terjangkit biasanya akan menunjukkan perubahan gejala-gejala setiap harinya.

Secara fisik, ciri-ciri yang menyertai gejala Tifus, diantaranya permukaan lidah terlihat kotor dibagian tengahnya dan nampak berselaput, dengan tepid an ujung lidah berwarna merah dan lidah juga terlihat bergetar.
Pengobatan

Agar penyakit Tifus cepat ditangani dengan baik, sebaiknya segera berobat ke dokter untuk mendapatkan penanganan dan resep obat seperti antibiotik dan obat-obatan lainnya yang tepat.

Bantulah penyembuhan dengan istirahat total atau bedrest, untuk mengembalikan daya tahan tubuh supaya cepat pulih. Disamping itu diet rendah serat juga dianjurkan karena serat dapat melukai usus halus (terutama jaringan limfoid plak peyeri).
Untuk itu disarankan untuk mengkonsumsi makanan lembut seperti bubur karena bubur mudah dicerna oleh usus. Dan perbanyaklah minum air putih. Apabila demam masih tinggi, bantu dengan dikompres air hangat.
Pencegahan
Seperti kata pepatah "Mencegah lebih baik daripada mengobati" maka agar terhindar dari beragam penyakit, khususnya tifus, berikut ini ada beberapa tips yang bisa Anda terapkan agar tidak terjangkit tifus.


Istirahat yang cukup dan menjaga pola makan adalah salah satu cara untuk menjaga daya tahan tubuh. Perhatikan pula asupan makanan dan minuman yang Anda konsumsi. Karena mengkonsumsi makanan atau minuman sembarangan – yang belum tentu juga higienis - bisa saja berdampak buruk pada kesehatan Anda. Jadi sebaiknya cermatlah dalam memilih makanan dan minuman yang akan dikonsumsi.


Biasakan pula untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, karena dibalik kuku-kuku yang indah pasti masih terdapat kuman dan bakteri merugikan tubuh. Dan cuci bersih pula sayuran atau buah-buahan sebelum dikonsumsi langsung atau diolah.


Menjaga ketahanan tubuh sangat diperlukan agar fisik selalu dalam keadaan yang fit. Maka dari itu, lakukanlah olahraga minimal dua kali sehari agar tubuh tidak mudah lelah dan letih.


Jangan jajan makanan atau minuman disembarang tempat. Karena kehigienisannya belum tentu dapat dipertanggungjawabkan. (Dee)
(Berbagai sumber)

Komentar