Atasi Migrain dengan CranioSacral Therapy




MIGRAIN atau sakit kepala sebelah seringkali disertai dengan rasa sakit parah sehingga mengganggu aktivitas penderitanya. Untuk mengatasinya, mungkin Anda seringkali menggunakan obat-obatan penghilang rasa sakit yang diresepkan dokter maupun yang tersedia di apotik.



Apakah hal itu bisa menyelesaikan masalah? Untuk sementara waktu rasa sakit tentu akan berkurang. Tapi untuk jangka panjang, akan lebih baik jika penyebab migrain itu sendiri yang diatasi. Dengan begitu, rasa sakit sekaligus juga akan hilang. Bagaimana cara melakukannya? Anda bisa mencoba CranioSacral Therapy.

Apa itu CranioSacral Therapy?

Sistem CranioSacral (cranio artinya kepala dan sacral merujuk pada area di pangkal tulang belakang) meliputi otak dan saraf tulang belakang. Otak dan syaraf ini dialiri oleh cairan CranioSacral yang juga mempunyai detak dan ritme tertentu, sama seperti tekanan darah.

Dalam terapi yang dikembangkan oleh pakar osteopati Dr. John Upledger ini, terapis akan memeriksa detak cairan CranioSacral dan mencari bagian yang menghambat aliran cairan tersebut. Hambatan ini diyakini sebagai sumber dari gangguan kesehatan, khususnya kondisi yang berkaitan dengan otak, tulang belakang dan sistem saraf termasuk migrain.

Cara kerja CranioSacral Therapy dalam mengatasi migrain

Migrain bisa dipicu oleh berbagai penyebab. Secara umum, segala sesuatu yang mengganggu kontrol saraf autonomik dari pembuluh darah di kepala akan memicu migrain. Dan secara umum, CranioSacral Therapy bekerja sangat baik dalam menormalkan aktivitas saraf autonomik. Selain itu, terapi ini juga efektif dalam menggerakkan sistem membran di dalam kepala untuk menghentikan tekanan baik dari saraf yang mengontrol pembuluh darah atau pembuluh darah yang mungkin menyebabkan sakit kepala. Terapi ini juga berfungsi menurunkan stres yang seringkali menjadi pemicu stres.

Proses terapi

Selama mengikuti terapi yang berlangsung selama 45 menit hingga 1 jam ini, Anda akan tetap berpakaian lengkap.Terapis akan menggunakan sentuhan ringan untuk memonitor ritme cairan yang bergerak melewati sistem CranioSacral. dengan cara ini, terapis bisa mendeteksi area yang terhambat dan mengalami ketidakseimbangan.

Selanjutnya, terapis akan menggunakan teknik manual untuk melepaskan area yang terhambat yang sekaligus akan meredakan tekanan pada otak dan saraf tulang belakang. Hasilnya, sistem saraf pusat akan bebas dari hambatan dan tubuh kembali bisa bekerja dengan maksimal.

Anda tertarik untuk mencoba? Berkonsultasilah dengan dokter untuk menemukan terapis yang tepat.


sumber :mediaindonesia.com

Komentar