Retina Bisa Juga Lepas

Penyakit ini terbanyak kedua dibanding penyakit mata lain.

Zaza merasa berada di tepian hidupnya. Beberapa bulan sudah penglihatan remaja ini kabur. Belakangan apa pun yang dilihatnya selalu berbayang. ''Ada bintik-bintik hitam. Kalau melihat orang, orang itu jadi seperti dalmatian (bertotol-totol hitam),'' ungkap Ririn, ibunya.


Menurut dokter, Zaza mengalami lepas retina alias ablatio retina . Ririn ikut merasakan kesedihan putri sulungnya itu. Sebab, tanpa tindakan cepat, Zaza berpeluang mengalami kebutaan. ''Penyakit ablatio retina (retina lepas) di rumah sakit ini merupakan yang terbanyak kedua di jajaran penyakit mata yang lain,'' ujar dr Andi M Viktor SpM. Dokter dari vitreo retina RSUPN Ciptomangunkusumo (RSCM) ini mengaku dalam sehari menangani lebih dari dua operasi penyakit ini.

Padahal di salah satu rumah sakit pemerintah terbesar di Jakarta ini ada sekitar lima dokter spesialis dengan rata-rata menangani jumlah pasien yang sama. Belum lagi jika dibandingkan dengan rumah sakit yang lain. Ablatio retina atau retina detachment , menurut Andi, memang secara fisik bola mata tersebut lepas dari lapisan retinanya.

Bintik hitam
Jika bisa dibayangkan mata itu seperti sebuah bola yang sebagiannya, di dinding belakangnya, diselubungi mantel jaringan tipis. Retina tersebutlah yang menjadi mantel. Mata seseorang yang menderita penyakit ini bisa dikatakan seperti bola yang lepas dari mantelnya. Di dalam retina tersebut ada sekitar 10 lapisan, lepas salah satu atau beberapa bagian saja tentunya bisa merusak penglihatan. Karena fungsi retina adalah untuk menangkap sinar yang masuk ke mata dan menyalurkannya ke otak.

Lebih jelasnya, Andi menyebutkan, gejala ablatio retina bisa diawali dengan penglihatan kabur mendadak pada mata tenang. ''Maksudnya pada kondisi mata yang biasa saja dan tidak memerah,'' ujar kepala Divisi Vitreo Retina FKUI-RSCM ini. Kaburnya penglihatan tersebut tergantung pada bagian mana yang terlepas pada lapisan retina tersebut.

Gejala lain yang bakal muncul di antaranya adanya bintik-bintik hitam pada penglihatan atau tampak ada seperti benda-benda melayang ( floater ) yang mirip cacing-cacing bahkan kadang terlihat seperti akar. ''Jika hal ini muncul dan bertambah banyak dalam waktu singkat maka harus sudah diwaspadai,'' kata Andi. Selain itu biasanya akan ada seperti kilatan-kilatan cahaya yang muncul saat melihat.

Dua macam
''Sebenarnya penyakit ini datang mendadak,'' ujar salah satu konsultan vitreo retina ini. Jika ditemukan gejala-gejala seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya maka segera konsultasikan dengan dokter mata. Hal-hal yang menyebabkan munculnya gejala-gejala tersebut dalam dunia kedokteran dibagi menjadi dua macam.

Pertama, regmatogenosa . Yaitu, ablatio retina yang disebabkan robekan pada lapisan retina. Robekan tersebut memicu masuknya cairan mata yang memperbesar jarak antara bola mata dan retina sehingga lama kelamaan akan terlepas.Kedua, nonregmatogenosa atau tanpa ada robekan. Ada dua tipe dalam jenis ini yaitu, traksional dan esudatif. Tipe traksional atau adanya tarikan-tarikan dari jaringan-jarningan tertentu yang tumbuh di sekitar retina.

''Seperti halnya rumah kosong yang penuh dengan sarang laba-laba, di bagian mata juga ada semacam jaringan yang akan menarik saat berkontraksi,'' jelas Andi. Biasanya tipe ini dialami oleh penderita diabetes. Sedangkan tipe esudatif bisa terjadi jika terdapat akumulasi cairan pada sela-sela lapisan retina dan bola mata. Cairan tersebut terbentuk pada penderita hipertensi atau tumor.

Secara umum, kata Andi, lepasnya retina itu lebih banyak terjadi karena penipisan lapisan retina karena faktor genetik, penuaan atau pada orang-orang dengan minus yang tinggi. Selain itu, trauma (benturan atau kecelakaan) pada sekitar mata juga memicu terjadinya ablatio retina . ''Ketika orang orang yang aktivitasnya sangat banyak, olahraga terlalu berlebihan, mengangkat barang yang terlalu berat, atau ngeden yang kuat bisa memperparah kondisi mata yang sudah terlihat adanya gejala penyakit ini,'' ungkapnya. kim


Penanganan Retina Lepas

Apakah ablatio retina hanya bisa ditangani dengan operasi?
Andi M Viktor, dokter mata RSCM, menggelengkan kepala. Tidak selamanya begitu.Pada penderita yang sudah didiagnosis menderita penyakit ini tetapi lapisan retina belum sepenuhnya terlepas maka disarankan untuk melakukan proses pencegahan. ''Hal ini dilakukan dengan atau tidak adanya keluhan,'' ujar Andi.

Proses pencegahan ini menggunakan media laser yang ditembakkan di sekitar lapisan yang menghubungkan mata dan retina. Laser tersebut berfungsi untuk memberikan kekuatan pada lapisan tersebut agar tidak terlepas. Selain itu, laser juga berfungsi untuk membuat daerah di sekitar lapisan retina menjadi kedap sehingga cairan yang bakal memicu pelepasan tidak dapat masuk.

Operasi baru dijalankan jika lapisan retina sudah benar-benar terlepas. Pada penderita ablatio retina yang sederhana atau belum mengalami komplikasi menghadapi dua pilihan operasi.Pertama, skleral buckling atau pemasangan silikon padat. Dengan metode ini mata yang terlepas dari lapisan retinanya ditempelkan kembali dengan dengan memasang silikon padat. Silikon tersebut ditempelkan dari luar bagian mata lalu ditekan dan diikat sehingga retina dan mata bisa menempel kembali.

''Jadi, seperti ikat pinggang,'' ujar Andi. Namun, sebelumnya cairan di sela-sela yang sudah telanjur terbentuk dikeluarkan terlebih dahulu. Untuk melakukan operasi ini diperlukan biaya sekitar Rp 7 hingga 8 juta rupiah. Dan perlu waktu sekitar tiga sampai empat bulan agar bisa tertempel dan stabil. Sedangkan pada penyakit ablatio retina yang sudah kompleks, perlu dilakukan operasi vitrektomi. Dengan menggunakan alat khusus, jaringan-jaringan yang menyebabkan adanya tarikan dipotong dan dibersihkan. Setelah itu cairan mata yang sudah telanjur terbentuk dikeluarkan dari dalam.

Kemudian untuk menempelkan mata ke lapisan retinanya kembali dimasukkan gas atau silikon khusus yang nantinya bisa menekan mata. Dalam tiga minggu gas tersebut akan hilang dengan sendirinya dan akan digantikan dengan cairan alami yang bakal mempertahankan posisi mata agar tetap tertempel.

Karena lebih rumit dan menggunakan bahan-bahan khusus biaya operasi ini bisa mencapai Rp 15 sampai 20 juta. Hampir setiap rumah sakit pemerintah yang dekat dengan pusat-pusat pendidikan seperti di Padang, Yogyakarta, Surabaya, Semarang, atau Palembang bisa melakukan operasi ini. Ablatio retina tergolong penyakit mata yang serius. Sebab, bila tak segera ditangani bisa berakibat kebutaan. Karena itu, bila mengalami gejala-gejala ablatio , segeralah periksa ke dokter mata agar bisa diobati sedini mungkin. kim



Tips Mewaspadai Ablatio Retina

- Jangan pernah menganggap suatu kelainan atau keluhan pada mata sebagai sesuatu yang biasa. Sebisa mungkin pastikan hal tersebut pada ahlinya hingga benar-benar dibuktikan tidak berbahaya.- Secara rutin lakukanlah pengecekan mata dan retina. Untuk jangka waktunya dapat dikonsultasikan dengan dokter.
- Pada anak-anak yang mulai bisa membaca sebaiknya secara reguler dilakukan pemeriksaan mata dan retina. Terutama pada anak yang sudah mempunyai minus.
- Pada bayi prematur sebaiknya sejak dini dilakukan pemeriksaan mata dan retina.
- Selalu ingat bahwa ablatio retina datang secara mendadak.

sumber :republika.com

Komentar