Tips Cermat Berpindah Pekerjaan

Berpindah ke perusahaan/kantor lain merupakan hal biasa. Namun tidak boleh sembarangan. Untuk itu, berikut ini tips cermat dalam berpindah pekerjaan agar Anda tidak tersesat dan terjebak:




1. Lewat Jaringan Aman. Jaringan yang aman adalah cara terbaik mencari pekerjaan baru. Teman lama bisa memberi info tentang kantornya yang baru. Terkadang, bukan teman dekatpun bisa jadi penolong. Misalnya senior zaman kuliah atau SMA dulu. Cara ini justru lebih aman dan efektif ketimbang menjawab iklan di media masa. Karena menurut penelitian, kesempatan dipanggil biasanya hanya 15-20% saja. Banyak iklan yang perlu diwaspadai.

2. Belanja Info Perusahaan. Teliti perusahaan yang Anda incar. Di samping bidang usahanya, juka ukuran perusahaannya. Ini perlu diketahui karena tujuan pindah adalah untuk mendapatkan nilai tambah dibanding perusahaan yang sekarang. Cari perusahaan yang prospeknya cerah di masa depan. Jangan sekali-kali memilih perusahaan yang besar, tapi statusnya mencurigakan, tak jelas, apalagi ada gosip akan bangkrut.

3. Info Jabatan Baru. Pelajari jabatan yang ditawarkan kepada Anda. Jangan tergiur oleh judul jabatan yang terlalu muluk. Misalnya production manager , padahal bobotnya hanya supervisor atau executive saja.

4. Manfaatkan waktu luang. Kalau ada waktu, coba kurangi jalan-jalan ke mall. Isi dengan kegiatan organisasi yang labih pas. Misalnya kursus bahasa, atau kuliah lagi di malam hari, atau mengambil kuliah executive di hari sabtu-minggu. Semua ini akan membuka jalur baru yang akan menghantar Andapada tawaran pekerjaan baru.

5. Tutup Mulut Saja. Jangan cerita pada Teman. Tetapi kalau punya teman yang terbukti bisa pegang rahasia bolehlah perburuan ini disampaikan padanya. Terutama saat Anda harus menghilang untuk wawancara. Bagaimana dengan atasan? Jangan cerita dulu. Bisa-bisa dia tersinggung lalu langsung mencari pengganti dan membiarkan Anda pergi begitu saja. Pdahal saat Anda menyampaikannya, status perusahaan baru belum jelas: diterima atau tidak.

6. Atur Langkah. Pandai-pandailah mengatur jadwal wawancara dan tes. Delegasikn pekerjaan pada anak buah atau teman sejawat yang pantas melakukannya, katakan proyek yang ditangani memaksa Anda keluar kantor. Ban kempes atau sakit perut juga dapat menjadi alasan aman. Tetapi jangan telalu sering pakai alasan yang sama.

7. Menghapus Jejak. Hati-hati jika memakai peralatan kantor. Jangan tinggalkan CV, surat referensi atau portofolio/contoh hasil karya di meja kerja. Saat memeprbaiki CV di komputer kantor, simpan di disket/flashdisk Anda.

8. Saat Harus Wawancara. Sebaiknya ambil cuti untuk menghadiri acara wawancara. Sediakan waktu yang agak banyak, siapa tahu anda harus menjalani beberapa wawancara sekaligus. Waktu yang lebih leluasa juga membuat Anda tenang berpikir dan menghitung untung-rugi pindah kerja. Bersiap menjawab jebakan pertanyaan seperti ini, “Apakah atasan Anda tahu di mana Anda berasa saat ini?”. Jangan jawab, “Ya, saya bilang ke dokter”, karena calon atas akan menganggap Anda berbakat jadi pembohong dan suka melarikan diri dari kantor. Jawaban paling aman adalah, “Saya senganja ambil cuti untuk wawancara ini”. Calon atasan akan menganggap Anda seriu menjalani tes ini.

9. Mari Berhitung. Bandingkan apa yang akan Anda terima: gaji, tujangan, jaminan sosial, kesehatan, maupun pengembangan karir dengan tempat sekarang. Jangan hanya menhitunga gaji semata namun segala yang berkaitan.

10 Pergi Dengan Damai. Begitu diterima, atur waktu untuk meninggalkan kantor. Biasanya Anda akan berurusan dengan bagian personalia yang akan mengadakan exit interview untuk anda. Saat ditanya soal perusahaan, atasan dan rekan kerja, jangan terpancing mengemukakn alasan yang membahayakan diri sendiri. Dunia bisnis itu sempit, dan kata-kata Anda bisa cepat menyebar kembali ke telinga mantan atasan. Jelas ini akan menyulitkan langkah Anda dan reputasi Anda kelak. Biasanya Anda akan membutuhkan periode waktu lebih kurang 2-4 minggu.

11. Jangan Berhenti Mencari. Pecarian pekerjaan baru berikutnya langsung dimulai begitu Anda masuk kerja di kantor baru. Hal ini untuk mengantisipasi apabila ‘iklim’ di kantor baru ternyata tidak lebih baik dari kantor lama Anda. Karena disini Anda harus beracu dengan waktu dan usia anda, guna tetap meningkatkan taraf hidup dan kebahagiaan Anda.

sumber :tipsanda.com

Komentar