Beberapa jenis bahan makanan dianggap tak baik bagi tubuh. Padahal masing-masing
makanan ini juga menyimpan beragam manfaat, asal tepat caranya.
Coklat

Selama bertahun-tahun, coklat disalahkan sebagai penyebab jerawat, migren, timbulnya
keluhan menjelang haid, juga pertambahan berat badan.
Padahal, meskipun mengandung 31% lemak, stearic acid (lemak utama dalam coklat)
ternyata coklat tidak meningkatkan kadar kolesterol.
Bahkan, coklat mengandung polyphenol (sejenis antioksidan dalam buah-buahan dan
sayuran) yang dapat menurunkan risiko terkena penyakit jantung dan kanker.
Sekitar 40 gr coklat seminggu masih memberikan dampak positif, dan efek serotonin-nya
dapat membangkitkan mood yang sedang turun.
Tip: Hindari coklat dengan tambahan karamel, kacang-kacangan, atau sumber lemak
lainnya. Sebaiknya memilih dark chocolate yang mengandung lebih sedikit lemak.
Keju

-Swiss_cheese_cubes.jpg
Beberapa jenis keju memang mengandung banyak lemak, tak heran jika keju dianggap
menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah. Namun, keju pun memiliki sejumlah
manfaat. Selain tinggi protein dan kalsium untuk tulang, keju juga mengandung asam
linoleat.
Sejenis lemak ‘baik’ yang menurunkan risiko kanker, diabetes dan penyakit jantung.
Lemak ini juga menghambat penyimpanan lemak dalam tubuh, bahkan mengurangi keluhan
menjelang haid.
Tip: Keju rendah lemak masih mengandung 1 gr lemak, dan karena rasanya kurang lezat,
Anda akan cenderung makan lebih banyak. Pilihlah keju kambing yang mengandung 24
kalori dalam setiap 30 gr. Jumlah ini kurang dari seperlima kalori yang terdapat
dalam keju cheddar.
Atau cobalah keju bercita rasa kuat seperti feta, blue cheese, atau parmesan. Dengan
rasa yang lebih kuat, Anda akan cenderung makan lebih sedikit.
Telur

Kuning telur merupakan salah satu sumber kolesterol, tapi hanya lemak jenuh dari
produk susu, daging dan kue-kue kering yang berdampak besar terhadap meningkatnya
kadar kolesterol.
Sebutir telur mengandung kurang dari 5 gr lemak serta senyawa lutein yang melindungi
fungsi mata. Sementara putih telur mengandung sulfur yang bermanfaat sebagai
antioksidan dan magnesium untuk fungsi otot dan saraf.
Beberapa jenis telur bahkan diperkaya oleh asam lemak omega 3 yang penting untuk
jantung. Penelitian menunjukkan bahwa sebutir telur sehari merupakan diet yang sehat.
Tapi jika Anda merokok, memiliki gangguan jantung, banyak mengonsumsi lemak dan
memiliki pola hidup yang tidak tetap, batasi konsumsi telur sebanyak 3 butir per
minggu.
Tip: Anda dapat menikmati sebutir telur setiap hari, namun perhatikan cara
mengolahnya. Telur rebus dan kukus memiliki kalori yang lebih rendah. Atau jika
membuat telur dadar, hindari bagian kuningnya yang menyimpan banyak lemak. (cntq/ly)
sumber :rileks.com
makanan ini juga menyimpan beragam manfaat, asal tepat caranya.
Coklat

Selama bertahun-tahun, coklat disalahkan sebagai penyebab jerawat, migren, timbulnya
keluhan menjelang haid, juga pertambahan berat badan.
Padahal, meskipun mengandung 31% lemak, stearic acid (lemak utama dalam coklat)
ternyata coklat tidak meningkatkan kadar kolesterol.
Bahkan, coklat mengandung polyphenol (sejenis antioksidan dalam buah-buahan dan
sayuran) yang dapat menurunkan risiko terkena penyakit jantung dan kanker.
Sekitar 40 gr coklat seminggu masih memberikan dampak positif, dan efek serotonin-nya
dapat membangkitkan mood yang sedang turun.
Tip: Hindari coklat dengan tambahan karamel, kacang-kacangan, atau sumber lemak
lainnya. Sebaiknya memilih dark chocolate yang mengandung lebih sedikit lemak.
Keju

-Swiss_cheese_cubes.jpg
Beberapa jenis keju memang mengandung banyak lemak, tak heran jika keju dianggap
menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah. Namun, keju pun memiliki sejumlah
manfaat. Selain tinggi protein dan kalsium untuk tulang, keju juga mengandung asam
linoleat.
Sejenis lemak ‘baik’ yang menurunkan risiko kanker, diabetes dan penyakit jantung.
Lemak ini juga menghambat penyimpanan lemak dalam tubuh, bahkan mengurangi keluhan
menjelang haid.
Tip: Keju rendah lemak masih mengandung 1 gr lemak, dan karena rasanya kurang lezat,
Anda akan cenderung makan lebih banyak. Pilihlah keju kambing yang mengandung 24
kalori dalam setiap 30 gr. Jumlah ini kurang dari seperlima kalori yang terdapat
dalam keju cheddar.
Atau cobalah keju bercita rasa kuat seperti feta, blue cheese, atau parmesan. Dengan
rasa yang lebih kuat, Anda akan cenderung makan lebih sedikit.
Telur

Kuning telur merupakan salah satu sumber kolesterol, tapi hanya lemak jenuh dari
produk susu, daging dan kue-kue kering yang berdampak besar terhadap meningkatnya
kadar kolesterol.
Sebutir telur mengandung kurang dari 5 gr lemak serta senyawa lutein yang melindungi
fungsi mata. Sementara putih telur mengandung sulfur yang bermanfaat sebagai
antioksidan dan magnesium untuk fungsi otot dan saraf.
Beberapa jenis telur bahkan diperkaya oleh asam lemak omega 3 yang penting untuk
jantung. Penelitian menunjukkan bahwa sebutir telur sehari merupakan diet yang sehat.
Tapi jika Anda merokok, memiliki gangguan jantung, banyak mengonsumsi lemak dan
memiliki pola hidup yang tidak tetap, batasi konsumsi telur sebanyak 3 butir per
minggu.
Tip: Anda dapat menikmati sebutir telur setiap hari, namun perhatikan cara
mengolahnya. Telur rebus dan kukus memiliki kalori yang lebih rendah. Atau jika
membuat telur dadar, hindari bagian kuningnya yang menyimpan banyak lemak. (cntq/ly)
sumber :rileks.com
Komentar
Posting Komentar