Kiat Memilih & Memberi Susu Formula yang Baik


MOMS senang melihat si kecil selalu minta minum susu botol terus? Hati-hati ya Moms, perhatikan takaran yang tepat baginya. Terlalu kental atau terlalu encer kurang baik loh baginya. Memang, ASI tetap yang terbaik. Namun jika ASI telah kurang atau tidak keluar sama sekali, Moms bisa menambahkan susu formula.

Berikut ini penjelasan dari dr H M Nana Karnaen SPA dari Brawijaya Woman & Children Hospital:




Susu Mahal Bukan Berarti Cocok

Susu formula yang tepat dan baik adalah yang sesuai dan bisa diterima oleh metabolisma tubuh bayi. Yakni, tidak menimbulkan diare, muntah, sulit buang air besar, atau menimbulkan gangguan pencernaan. Juga, tidak menimbulkan gangguan lainnya seperti alergi dan gangguan kulit.

Jadi susu untuk si kecil, yang terpenting bukan mereknya terkenal dan harganya mahal loh Moms. Tapi, yang bisa ia terima tanpa adanya gangguan.

Waktu Pemberian

Sebaiknya dalam mengonsumsi susu formula Moms menggunakan jam (ada waktu-waktunya). Waktu yang disarankan untuk memberikan susu formula dimulai dari jam 6 pagi, kemudian dilanjutkan pukul 9, 12, 3, jam 6 sore hingga terakhir pulul 9 malam. Boleh juga Moms menambahkan satu kali lagi sebelum tidur.

Sebaiknya, dari jam 12 malam hingga jam 5 pagi tidak menyusu lagi. Ini berguna agar usus bayi bisa beristirahat. Kecuali memang si kecil tetap menangis karena haus dan butuh, Moms boleh memberikan susu kembali. Akan tetapi jika ia tidak rewel, umpama bayi di atas 2 bulan, tidak perlu dibangunkan pada malam hari untuk menyusu.

Untuk penyajiannya, jangan sampai komposisinya tidak proporsional ya, Moms. Jika terlalu kental, bisa menyebabkan diare atau obesitas. Dan jika terlalu encer, si kecil juga bisa kekurangan protein dan kalori, sehingga berat badannya bisa menurun dan tidak bertumbuh. Diencerkan boleh, jika si kecil sedang mengalami diare agar kadar laktosanya turun, sehingga diare dapat berhenti. Bila perlu dapat diganti dengan susu formula bebas laktosa.

Posisi Menyusui

Moms perlu tahu, ketika menyusui si kecil, sebaiknya Moms menempatkan si kecil dengan posisi agak tegak sekitar 15 derajat. Hindari posisi sambil tiduran berdua di tempat yang permukaannya rata. Hal ini untuk mencegahnya dari muntah. Dan juga, karena ternyata posisi ini adalah posisi yang tidak baik. Si kecil bisa tersedak, kemudian ia bisa muntah sehingga susu berbalik arah kembali.

Moms juga perlu tahu bahwa pada usia bayi 0-2 bulan, si kecil mudah muntah. Hal ini tentu bisa menyebabkan masuknya air susu tersebut ke paru-paru dan menyebabkan aspirasi (sesak nafas). Tentu saja sangat berbahaya bagi si kecil. Jadi, sangat disarankan agar setelah si kecil menyusu, tengkurapkan posisinya atau sendawakan ia. Hal ini berguna agar si kecil tidak muntah dan susu tidak naik karena posisi lambungnya berada di bawah. Selain itu, cara ini membantu pencernaannya berjalan dengan lancar.

Namun, penting juga agar bayi tidak dibedong dan digurita terus menerus. Dengan dibedong, bisa menghambat perkembangan si kecil loh, Moms. Begitupun bila dipakaikan gurita, si kecil akan terganggu pencernaannya dan pernafasannya karena ia bernafas lewat perut.
(Mom& Kiddie//tty)
sumber :okezone.com

Komentar