Mendeteksi Aki Bermasalah



SEBAGAI pemegang fungsi fital dalam sistem kelistrikan kendaraan, aki memerlukan perhatian lebih dalam perawatan. Bayangkan kalau aki rusak, sistem penerangan misalnya dapat terganggu. Untuk itu perlu diperhatikan sejak dini gejala kerusakan pada aki.


Gunakan hidrometer untuk mendeteksi kadar asam dan berat jenis air aki. Tabung hidrometer memiliki 3 warna yang masing-masing memiliki arti. Warna hijau menandakan kadar asam dan berat jenis air aki terlalu ringan, akibatnya listrik yang dikirim ke aki tidak bisa disimpan lama. Warna putih menandakan air aki bagus berarti system pengisian bekerja normal. Warna merah berarti kerja alternator dan regulator terlalu banyak memasok setrum (overcharge) pada aki.

Alternatif alat deteksi yang lain dengan menggunakan multitester (voltmeter). Gunakan multitester pada arus DC di angka 50 volt. Nyalakan mesin dan hubungkan jarum merah multitester pada kepala aki positif dan jarum hitam di kepala aki negatif. Jarum harus menunjukkan angka 13,8 - 14,8 volt. Jika kurang atau lebih berarti masalah ada pada alternator dan regulator.

Selain itu, pengecekan regulator dan alternator dapat dilakukan dengan cara manual, yaitu memposisikan kunci kontak (ignition) ON, tapi mesin jangan dinyalakan. Setelah itu, gunakan obeng atau sesuatu yang bisa menghantarkan listrik. Tempelkan batang obeng pada puli alternator, jika ada gaya tarik magnet berarti alternator normal. Hal itu berarti regulator yang bermasalah. Sebaliknya jika alternator tidak mengandung magnet, kemungkinan lain arang alternator aus dan menipis sehingga tak mampu lagi menghasilkan listrik.

Pendeteksian juga bisa dilakukan secara manual lainnya. Nyalakan mesin dan copot terminal aki positif. Jika mesin tetap hidup, berarti alternator dan regulator bekerja normal. Jangan sekali-sekali melepas terminal aki negatif (massa) karena salah satu kabel massa di regulator tak akan tahan menanggung daya berlebihan.

Apakah anda terlalu sering menambah jumlah air aki mobil anda? Itu berarti ada yang tidak beres dengan aki mobil anda. Tanda-tandanya jumlah air aki mobil anda lebih cepat habis jika dibanding jumlah air aki mobil teman anda. Berikut ini beberapa penyebabnya :

Bagi pemilik aki basah perlu diperhatikan hal-hal yang dapat membuat air aki cepat habis. Selain kebocoran, dapat juga disebabkan aki menanggung beban melebihi batas. Penyetelan regulator tegangan kurang tepat sehingga pemuatan melampaui batas. Jika ini terjadi maka air aki akan menjadi panas sehingga air aki akan meluap dan mengalir ke luar melalui tutup-tutup aki. Disamping itu, lampu-lampu akan cepat mati dan kontak-kontak pemutus arus yang ada dalam distributor perlahan menjadi kasar. (diolah dari berbagai sumber)



Komentar