Kenali Karakter Mobil Saat Berkendara di Hujan


Menghadapi musim hujan, kondisi kendaraan harus dalam keadaan baik. Selain mesin, ada beberapa peranti mesti diperiksa supaya tetap aman selama dalam perjalanan dan juga memperlakukan kendaraan sesuai karakternya.

Senin (12/1) lalu, di rubrik Tips N Trik sudah diberikan petunjuk cara menerjang genangan air yang tingginya sampai setengah lingkar pelek atau lebih sampai menyentuh gril.

Itu saja belum cukup, masih ada beberapa langkah harus dilakukan. Termasuk cara aman berkendara di jalanan basah sesuai dengan karakter mobil. Perhatikan kiat-kiat di bawah ini.

1.Pastikan kondisi rem bekerja dengan dan periksa kanvasnya, jika sudah tipis segera ganti. Sekalian periksa ketinggian tuas rem tangan saat difungsikan. Jika terlalu tinggi, segera setel sesuai ukuran standarnya.

2. Periksa AC, terutama isi ferion pada dryer masih penuh. Sebab, kalau sistem pendingan ruangan kabin ini tidak bekerja, hanya mengeluarkan angin, bisa membuat kaca berembun.

3. Teliti penghapus kaca (wiper). Ciri kalau kondisinya sudah tak baik, ketika mengipas pada kaca menimbulkan garis-garis. Kemudian pada tabung air pembersih kaca dikasih sampo khusus kaca agar tetap bersih.


4. Sebelum jalan, periksa tekanan angin ban.Menerjang jalanan basah, sebaiknya ukuran tekanan ban dikurangi sekitar 3 sampai 5 psi untuk mendapatkan dayang cengkeram yang maksimal. Sebab jika memakai ukuran jalanan kering, permukaan ban yang menyerupai punuk unta sulit membuang air ke samping. Akibatnya terjadi gejala aquaplanning.

5. Sistem gerak roda mobil, ada yang 4x4 (4WD) boleh dibilang paling aman di aspal basah karena keempat rodanya mendapat tenaga yang sama. Tapi, dari semua ATPM yang memasarkan kendaraannya di Indonesia, kecil sekali persentasennya menjual kendaraan 4x4.

Mobil gerak roda depan (Front Wheel Drive) atau Two Wheel Drive (2WD), kesalahan handling masih bisa dicounter. Artinya, ketika mobil berguncang kekiri atau ke kanan bisa diatasi dengan tetap menjaga putaran mesin untuk memberi tenaga konstan pada roda depan.

Mobil gerak roda belakang (Rear Wheel Drive) paling sensitif di jalan basah. Dibutuhkan kehalusan mengemudi. Kelebihan tenaga, kasar melepas kopling atau memutar kemudi bisa berakibat mobil melintir. Karena roda belakang yang mendorong, kebalikan dengan FWD, roda depan yang menarik.

6. Saat melintas jalanan basah, daya cengkeram roda bisa berkurang, di antaranya akibat akselerasi yang berlebihan dengan pemakaian gigi yang tidak sesuai. Atau bisa juga putaran mesin berlebihan.

Begitu juga deselerasi harus secara halus. Bisa dengan pengereman (secara halus) dibarengi penurunan gigi persneling bertahap. Ketika melakukan pengereman (terutama saat mencapai kecepatan sedang) mendadak, hindari disertai memutar kemudi secara kasar.

7. Jangan mengebut ketika dari kering tiba-tiba turun hujan. Permukaan aspal masih licin. Walau hujan sudah lama, permukaan jalan yang diterjang berwarna kuning, itu sangat licin karena bekas tanah.(Rendy)

sumber :kompas.com

Komentar

Posting Komentar