Tanda-tanda Anak Masuki Masa Puber




Tumbuh menjadi remaja kadang menyulitkan dan merasa canggung, tapi itu adalah bagian dari masa pertumbuhan. Biasanya anak perempuan mengalami pubertas yang lebih dulu dibandingkan dengan anak laki-laki.



Pada saat anak berusia antara 8 sampai 18 tahun, tubuh anak perempuan akan mengalami perubahan menuju perempuan yang lebih dewasa.

Proses ini digerakkan oleh mulai keluarnya hormon estrogen yang mengubah bentuk luar dari tubuh anak perempuan dan membuat organ-organ genital berkembang. Hormon adalah zat kimi yang bisa membuat perubahan-perubahan tersebut terjadi dan yang mempengaruhi bagaimana jaringan dan organ-organ dalam tubuh bekerja.

Pengalaman pertumbuhan ini akan terjadi pada usia tersebut, khususnya pada awal-awal masa puber dan saat usia 16 atau 17 tahun seseorang akan mendapatkan tinggi yang maksimal. Pada proses ini bagian pinggul akan mulai melebar kesamping selama masa puber. Rambut didaerah ketiak dan daerah genital juga akan mulai tumbuh, dan biasanya ada beberapa remaja yang memiliki keringat lebih banyak saat masa puber. Rambut halus juga akan tumbuh pada lengan dan kaki, serta payudara akan mulai membesar dan terjadi perubahan bentuk, seperti dikutip dari Health24, Rabu (5/8/2009).

Banyak remaja baik laki-laki maupun perempuan yang akan memiliki masalah dengan jerawat, tapi tidak ada yang perlu dikhawatirkan dengan tumbuhnya jerawat tersebut. Banyak perawatan yang bisa dilakukan untuk menghilangkannya dan merupakan hal yang lumrah bagi remaja untuk tumbuh jerawat. Semua ini adalah perubahan yang terjadi luar tubuh.

Sementara itu perubahan yang terjadi di dalam tubuh tidak terlalu drastis. Biasanya pada usia 12 atau 13 tahun, remaja perempuan akan mulai mengalami masa menstruasi setiap bulan yang disebabkan oleh hormon. Ovarium akan melepaskan sel telur yang bergerak turun ke tabung fallopi dan ke uterus. Uterus akan tumbuh ke lapisan darah mempersiapkan untuk kemungkinan hamil. Jika melakukan hubungan intim pada saat tersebut, sel telur akan dibuahi dan kemungkinan terjadi pembuahan dan kehamilan akan terjadi.

Tapi jika tidak melakukan hubungan intim, lapisan akan turun ke vagina. Proses ini akan terjadi selama 4 atau 7 hari dan biasanya akan datang kembali setiap 24-32 hari. Setiap orang memiliki siklus menstruasi yang berbeda-beda, pada beberapa tahun pertama siklusnya mungkin tidak teratur tapi setelahnya akan tetap.

Jika memiliki siklus yang tidak teratur, bukan berarti remaja tersebut hamil, tapi ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi siklus menstruasi. Stres karena masalah ujian atau masalah keluarga, olahraga yang berlebihan, dan perubahan besar dalam hidup seperti sakit bisa memicu ketidakteraturan siklus. Jika saat menstruasi mengalami sakit seperti kram yang terus menerus datang, sebaiknya periksakan ke dokter kandungan.

Biasanya sebelum masa menstruasi dimulai, seorang remaja bisa mengalami stres atau mudah marah, hal ini wajar dan biasa disebut dengan Premenstrual Syndrome (PMS). Jadi, jika salah satu anak Anda mengalami hal tersebut berarti anak-anak tersebut sudah memasuki dunia remajanya.

sumber :detik.com

Komentar