Strep Throat, Biasanya Menjangkiti Anak-Anak




STREP THROAT lazimnya dialami anak-anak berusia 5-15 tahun, tetapi tetap dapat mengenai segala umur. Walaupun penyakit ini dapat muncul kapan saja sepanjang tahun, strep throat cenderung bersirkulasi saat cuaca dingin. Bagaimana cara mengenali bahwa infeksi yang menyerang disebabkan bakteri, bukan virus? Kita bisa lihat gejalanya.



Infeksi yang disebabkan virus biasanya diikuti pilek dan batuk, sedangkan infeksi yang disebabkan bakteri tanpa keluhan pilek dan batuk. Selain itu, ada beberapa gejala yang khas di antaranya amandel memerah dan membengkak, kadang terdapat bercak putih atau bernanah, pembengkakan pada kelenjar getah bening daerah leher, dan demam lebih dari 39 derajat Celsius pada anak-anak yang sudah cukup besar, atau demam yang berlangsung lebih dari dua hari.

Uji laboratorium bisa dilakukan dengan beberapa cara. Pertama dengan usap tenggorok (throat culture). Pengusapan dilakukan menggunakan alat usap yang steril pada tenggorokan dan amandel guna mendapatkan sampel lendir. Prosedur ini tidak menyakitkan, tetapi sedikit merangsang muntah.

Sampel lendir yang didapat kemudian diuji di laboratorium untuk memeriksa adanya bakteri. Hasil uji usap tenggorok biasanya memakan waktu hingga dua hari. Jika menginginkan hasil yang cepat, dapat dilakukan uji rapid antigen. Uji ini dapat mendeteksi adanya bakteri strep dalam beberapa menit dengan melihat antigen atau zat asing (foreign substances) dalam tenggorokan.

Namun, uji laboratorium jenis ini memiliki kekurangan, yaitu kadang tidak dapat membaca adanya infeksi strep throat. Karena itu, dokter masih menggunakan uji usap tenggorok (throat culture), terutama jika hasil dari uji rapid antigen nilainya negatif.

Cara lain yang juga lazim digunakan adalah uji rapid DNA. Uji ini relatif baru, menggunakan teknologi DNA untuk mendeteksi adanya penyakit strep throat dalam waktu paling lama satu hari dengan menggunakan hasil usap tenggorok. Uji ini seakurat usap tenggorok (throat culture) dan hasilnya bisa diketahui lebih cepat.

Jika hasil uji laboratorium menunjukkan positif, pengobatan harus segera dilakukan. Sebab, meski strep throat sendiri sebenarnya tidak berbahaya, jika tidak diobati akan menimbulkan komplikasi yang serius. Beberapa komplikasi yang bisa timbul adalah tonsillitis atau tonsil yang bernanah karena adanya infeksi (peritonsillar abscess), infeksi sinus (sinusitis), infeksi telinga, demam, dan scarlet atau penyakit yang ditandai dengan adanya bercak di kulit.

Selain itu, radang tenggorokan strep juga dapat menyebabkan peradangan ginjal (glomerulonephritis) dan demam rematik (rheumaticfever).

Demam rematik menyebabkan penumpukan peradangan yang terbentuk pada jaringan-jaringan tubuh, termasuk pada tulang sendi, kulit, dan otot. Penumpukan peradangan ini juga mungkin akan terbentuk pada otot jantung, terutama pada saluran jantung, yang menyebabkan luka dan memengaruhi aliran darah di dalam jantung.

Walaupun tindakan operasi dapat memperbaiki saluran yang luka, kerusakan yang ada mungkin tidak bisa hilang. Dalam beberapa kasus, kerusakan ini dapat menyebabkan gagal jantung.


sumber : Koran Sindo


Komentar