Seperti Manusia, Mesin Juga Butuh BBM Bergizi Tinggi




Mesin adalah nyawa sebuah mobil. Karena itulah, bagian ini mendapatkan perhatian lebih serius dibandingkan bagian lainnya. Tanpa mesin, sebuah mobil disebut bangkai sekali pun interiornya dipenuhi fitur mutakhir yang memberikan kemewahan, kenyamanan, kesenangan dan keceriaan.



Mesin, agar bisa bekerja secara prima, harus diperlakukan seperti manusia, baik makanan maupun perawatannya. Mesin yang mendapatkan makanan atau bensin dengan gizi lebih bagus, dipastikan akan lebih sehat dibandingkan yang kurang bagus. Memberikan bensin bergizi adalah awal perawatan yang baik.

Perawatan lain atau sesungguhnya, adalah pergantian komponen yang sudah habis masih baktinya. Di samping itu, juga penyetelan komponen tertentu ke kondisi standar. Maklum setelah digunakan, komponen mengalami keausan, posisinya bergeser, tidak bisa dibersihkan lagi dan harus diganti.

Perbandingan Kompresi
Menu mesin bensin di Indonesia, tersedia dalam tiga pilihan bensin yang dibedakan berdasarkan nilai oktannya, yaitu oktan 88 (Premium), 92 (Pertamax) dan 95 (Pertamax Plus). Juga ada merek lain dengan nama berda, misalnya Super atau Super Extra.

Makin tinggi nilai oktan, makin mudah bagi mesin – terutama mesin dengan perbandingan kompresi lebih tinggi - mencernanya. Kerja mesin lebih hebat dan cepat. Mesin juga lebih sehat karena bekerja dengan lancar dan tidak banyak meninggalkan “virus” misalnya arang sisa pembakaran. Energi yang dihasilkan jauh lebih efektif dan mambuat mobil lebih enak dipacu.

Cukup mudah untuk menentukan selera sebuah mesin bensin terhadap bahan bakar. Bila perbandingan kompresinya di atas 9, misalnya Kijang Innova dengan mesin 1TR-FE. Mesin perbandingan kompresinya 9,8 : 1, seharusnya menggunakan bensin dengan oktan paling rendah 91, sesuai dengan rekomendasi Toyota. Berarti, harus menggunakan Pertamax Biru dengan oktan 92. . Dan tentu saja, mesin akan lebih senang lagi diberi Pertamax Plus dengan nilai oktan 95.

Masalahnya, Pertamax Biru dan Pertamax Plus lebih mahal. Akibatnya, pemilik mengorbankan mesin. Bagi mesin, meski terasa “kurang enak” tetap ditelan dan terus melakukan kerja dengan baik. Hanya, tidak maksimal. Sedangkan bagi pemilik Innova, juga mungkin mobil lainnya, yang penting bisa jalan!

Makin Tinggi
Nah, dapat dibayangkan, bila mesin yang seharusnya membutuhkan bensin bergizi tinggi, terus diberi yang tidak sesuai dengan selerasnya. Kendati untuk mesin Innova telah dilengkapi dengan knock sensor yang mencegah mesin “batuk-batuk” atau mual, tetapi lantaran bahan bakar tidak bisa dicerna dengan baik, mengakibatkan kerak terus menumpuk dalam “jeroannya”. Inilah awal yang menyebabkan mesin menimbulkan masalah.

Respon mesin jadi kurang dan membutuhkan jumlah bahan bakar yang lebih banyak atau jadi lebih boros. Kerak yang terbentuk di ruang bakar, menyebabkan perbandingan kompresi makin tinggi. Berarti, bensin yang dibutuhkan mesin oktan juga makin tinggi. Karena itulah, perlu juga memberi bensin bergizi tinggi, terutama bila dipaksa bekerja berat.

Nah, kalau sudah begini, pertimbangan dan keputusan tergantung pada Anda. Sayang mobil atau kantong? Masing-masing memberikan kuntungan dan kerugian. Pilihannya hanya satu!

Bahkan, kalau ada yang menawarkan suatu alat atau bahan dengan janji mesin tetap bisa menggunakan premium, Anda tetap merogoh kantong. Jadi... sebaiknya, dipikir-pikir dan ditimbang-timbang!

sumber :kompas.com

Komentar